Cicak Versus Buaya
Ternyata negeri ini gak puas dengan gejolak yang diberikan oleh alam. Disaat persatuan dan kesatuan dibutuhkan sebagai media pemerkuat bangsa. Di negeri Jakarta cicak dan buaya malah adu jotos. Logika yang gak jelas dan terkesan srampangan menjadi senjata dimasing-masing kubu. Lalu rakyat yang notabene pemegang saham terbesar harus bersikap seperti apa, ketika alat negeranya sendiri ternyata menampakkan kesan belum bijak dalam menyikapi sebuah persoalan.
Cicak versus buaya. Tiba-tiba menjadi ikonik negeri ini untuk menggambarkan kemawutan yang terjadi didalam tubuh bangsa sendiri. Alat yang seharusnya diciptakan untuk bisa berkolaborasi cantik dalam menuntas persoalan penggemukkan perut pribadi. Malah seakan-akan saling menikam dan menghilangkan peran mereka satu sama lainnya.
Sedangkan pemicu persoalan malah dikesampingkan. Seharusnya bedil dan senapan itu diarahkan ke kepala para trigger itu. Bukan di kongkang untuk membidik rekan sendiri. Dan entah mengapa si trigger saya yakin sedang terkekeh melihat ini semua. Dan apakah kita akan membiarkan ini semua? Mbuh juga..
6 comments:
yang pasti cicaknya gak bakalan dimakan buaya..
tapi dilepeh..
sama kayak postingan mbak elly newsoul nih
ya yg penting tak jotos2an
@ itik bali : dilepeh paan non?!?!?!?
seharusnya buaya VS dinosaurus
hahahaha
yang penting kita harus hidup dengan damai
Post a Comment