Cicak Versus Buaya

Friday, October 30, 2009

Ternyata negeri ini gak puas dengan gejolak yang diberikan oleh alam. Disaat persatuan dan kesatuan dibutuhkan sebagai media pemerkuat bangsa. Di negeri Jakarta cicak dan buaya malah adu jotos. Logika yang gak jelas dan terkesan srampangan menjadi senjata dimasing-masing kubu. Lalu rakyat yang notabene pemegang saham terbesar harus bersikap seperti apa, ketika alat negeranya sendiri ternyata menampakkan kesan belum bijak dalam menyikapi sebuah persoalan.

Cicak versus buaya. Tiba-tiba menjadi ikonik negeri ini untuk menggambarkan kemawutan yang terjadi didalam tubuh bangsa sendiri. Alat yang seharusnya diciptakan untuk bisa berkolaborasi cantik dalam menuntas persoalan penggemukkan perut pribadi. Malah seakan-akan saling menikam dan menghilangkan peran mereka satu sama lainnya.
Sedangkan pemicu persoalan malah dikesampingkan. Seharusnya bedil dan senapan itu diarahkan ke kepala para trigger itu. Bukan di kongkang untuk membidik rekan sendiri. Dan entah mengapa si trigger saya yakin sedang terkekeh melihat ini semua. Dan apakah kita akan membiarkan ini semua? Mbuh juga..

7 comments:

Unknown said...

yang pasti cicaknya gak bakalan dimakan buaya..
tapi dilepeh..

none said...

sama kayak postingan mbak elly newsoul nih

Blog Sersan said...

ya yg penting tak jotos2an

genial said...

@ itik bali : dilepeh paan non?!?!?!?

rental mobil said...

seharusnya buaya VS dinosaurus
hahahaha

Unknown said...

salam kenal dari
http://aby-umy.blogspot.com/

law ada waktu mampir ya??

sewa mobil di surabaya said...

yang penting kita harus hidup dengan damai

Post a Comment

 

Copyright © 2011 Mixx Blogger Template - Blogger Templates by www.bloggerreflex.com

Sponsored by: trucks.reviewitonline.net | suv.reviewitonline.net | www.ticketmasternetwork.com